Akhir-akhir ini orang yang aku kenal banyak yang pergi. Satu persatu mereka meninggalkan dunia ini. Dari teman seangkatanku, teman yang pernah aku jumpai waktu lomba, seorang blogger, dan ketika aku menulis ini, aku baru saja menerima kabar kalau guru ngajiku waktu aku kecil dulu meninggal dunia. Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun.
Kabar kematian sering membuatku termenung. Seandainya saja mereka bisa bercerita, aku ingin tahu apa yang terjadi setelah ruh mereka terpisah dari badan. Aku juga ingin sekali mengetahui firasat seperti apa yang mereka dapat sebelum meninggal. Atau bagaimana sosok malaikat pencabut nyawa itu.
Sebenarnya kita sudah banyak mendengar berbagai versi mengenai kejadian setelah meninggal. Tak lupa dengan kisi-kisi pertanyaan yang akan ditanyakan dalam kubur nanti. Tapi, tidak ada orang yang bisa bercerita dengan pasti. Yang benar-benar mengalami kejadiannya dan kemudian menceritakannya pada kita.
Kematian sebenarnya wajar, seperti kelahiran. Setiap hari ada yang lahir, begitupula dengan yang meninggal. Entah di bumi bagian mana. Aku hanya tinggal menunggu giliran saja. Entah kapan.
Jika aku meninggal nanti, ada satu hal yang benar-benar aku inginkan: aku tidak ingin menyesali apapun. Jika aku berbuat salah, aku ingin segera memperbaikinya. Jika aku belum mencapai sesuatu, aku ingin mencapainya. Dan jika aku belum memberikan yang terbaik, aku ingin memberinya. Aku ingin melewati sisa umurku dengan baik.
Untuk perkara keimanan, aku memang sering mengalami pasang surut. Jika orang bilang kalau aku orang baik, sebenarnya aku nggak baik-baik amat. Alasannya klise: aibku ditutupi. Allah menciptakanku dengan sempurna tapi imanku masih jauh dari sempurna. Ketika aku ingin beribadah, aku terkadang malu. Sebenarnya aku pantas, nggak, sih, berhadapan sama Dia?
Jika aku meninggal nanti, semua perencanaanku di dunia akan pupus sudah. Tapi, seperti yang aku bilang tadi, aku tidak ingin menyesali apapun. Ketika Allah sudah punya rencana lain, aku harus mengikhlaskannya. Allah tahu yang terbaik untuk hamba-Nya.
Jika aku meninggal nanti, aku akan benar-benar sendiri. Namun aku ingin kembali dipertemukan dengan orang-orang yang aku cintai di dunia selanjutnya. Keluargaku, teman-temanku, dan orang-orang yang berarti di setiap langkah yang aku lalui di hidupku.
Kemudian tentang meminta maaf. Setiap hari, sengaja atau tidak disengaja, mungkin aku pernah berbuat salah kepada orang-orang. Aku ingin meminta maaf pada semua orang yang pernah aku sakiti. Yang pernah aku omongin kejelekannya. Sampai yang pernah aku benci. Aku memang masih belum pandai mengendalikan sikap, mengendalikan omongan, apalagi mengendalikan hati.
Em, ada beberapa orang yang ingin aku alamatkan secara khusus di sini. Karena aku malu bilang langsung jadi aku kodein aja ya :')
For my former significant other, I apologize for everything. Aku sering banget ngambek dan ngeganggu. Dan apa-apa pasti aku nyalahin kamu terus. Maaaaf banget. Kita udah nggak pernah ngomong apa-apa lagi. Mungkin nggak tau harus gimana mulainya. Tapi semoga kita sempat menyelesaikan urusan ini ya. Hehe.
Buat yang kena prejudice-ku. Maaf karena aku nggak bisa nerima semua candaan. Aku emang orangnya suka baper, apa-apa dimasukin ke hati. And also a very very very big thanks karena selama ini sudah bersedia memperhatikan dan tetap memaklumi kekuranganku. Maaf karena nggak bisa jadi teman yang sesuai ekspektasi.
For someone who I like since our first conversation, I think I still like you. Aku masih ingat kalimat pertama yang kamu ucapkan ke aku, "Namamu Audi, ya? Namamu bagus." Entah kamu masih ingat atau nggak. :)
Perasaanku agak lebih lega sekarang.
Yap, intinya aku disadarkan kalau kematian itu sangat dekat dengan kita. Bahwa kematian itu adalah keniscayaan. Waktunya masih menjadi misteri. Karena itu aku ingin memanfaatkan waktu yang tersisa ini untuk hal-hal yang berguna. Saling mengingatkan, ya!
Bitung, 6 Maret 2017
I'm Thinking About Death
Reviewed by Audi
on
Maret 10, 2017
Rating:
Abis baca tulisan ini, serasa ditampar.
BalasHapuskok bisa? hehe
Hapussemoga menjadi pengingat kita semua
BalasHapusaamiin
HapusYa Allah.. Makasih mba udah ngingetin soal kematian.
BalasHapusIya mbak sama2 :)
Hapus