Halo
adek-adek~
Khususnya
yang tahun ini baru masuk kelas 12….
Spesifikasinya
adalah orang-orang yang lahir di atas tanggal 23 Juni 1995…
Aku
ngerti, kok, awal-awal kalian masuk kelas 12 pasti ngomonginnya soal kuliah. Di
antara kalian pasti masih ada yang bingung pengen kuliah apa, pengen kuliah di
mana, bahkan belum nentuin tujuan hidupnya mau kayak gimana. Mungkin sudah ada
yang tau tapi masih debat sama orang tuanya. Mungkin juga ada yang sudah tau
tapi masih mikir-mikir biayanya gimana.
Oke,
di sini Kak Audia mau ngerekomendasikan salah satu tempat kuliah yang mungkin
bisa jadi pertimbangan kalian. Namanya STAN atau Sekolah Tinggi Akuntansi
Negara. Bukan PTN, bukan juga PTS. Tapi PTK atau Perguruan Tinggi Kedinasan.
Jadi, lulusan dari sekolah ini bakalan langsung diangkat jadi CPNS di ruang
lingkup Kementerian Keuangan. Sekolahnya gratis pula. Prospeknya cerah banget.
Menjanjikan bukan?
![]() |
Kampus STAN Bintaro |
Tapi...
masuknya juga susah. Harus melalui beberapa tahap seleksi sebelum resmi jadi
mahasiswa baru. Tahun ini saja, di antara 88000 orang yang mendaftar, hanya
4900 orang saja yang diterima. Dan sayangnya, Kak Audia termasuk orang yang
gagal menjadi mahasiswa baru STAN tahun ini. Tapi, aku lumayan sudah lulus dari
tahap ujian tertulis sehingga bisa berbagi pengalaman waktu ikut ujian tahap 2
dan 3. Aku harap pengalaman ini bisa ngebantu adek-adek dalam menghadapi USM
STAN tahun depan :D
Kita
mulai dari tahap pertama, ujian tulis. Naah, di tahap ini, peserta yang
tersisih lumayan banyak. Rasionya kebanting banget. Untuk wilayah Kalselteng
aja, di antara sekitar 500 orang yang ikut tes, hanya 45 orang yang diterima.
Jadi, perjuangan kalian di tahap ini memang harus dimaksimalkan. Rajin-rajin
latihan soal, kalau perlu ikut bimbel yang biasanya diadakan oleh kakak alumni
STAN.
Tahun
ini, soal tahap tulis STAN terdiri atas dua sesi. Sesi pertama adalah Tes
Potensi Akademik (TPA) yang terbagi jadi soal Kemampuan Verbal, Bahasa
Indonesia, Kemampuan Kuantitatif, Kemampuan Nalar, Logika Matematika, serta
Kemampuan Gambar yang membuat soal itu terkumpul menjadi 120 butir. Soal-soal
nan banyak tersebut harus kita kerjakan dalam waktu 100 menit. Kebayang, kan, riweuhnya
gimana. Sementara sesi kedua adalah soal Bahasa Inggris yang terbagi jadi soal
Grammar, Error Recognition, dan Reading. Soal bahasa Inggris terdiri atas 60
soal yang harus dikerjakan dalam waktu 50 menit.
Tapi,
hati-hati, ya, dalam mengerjakannya. Soalnya, sistemnya kayak SBMPTN: benar +4,
nggak dijawab 0, dan salah -1. Untuk lulus, minimal kalian mengerjakan dengan
benar 1/3 dari jumlah soal di setiap sesi. Maksudnya, di soal TPA minimal
kalian harus benar 40 soal dan di soal Bahasa Inggris minimal harus benar 20
soal. Makanya, banyak-banyak latihan soal bisa bikin kalian lebih siap buat
tahap ini.
Waktu
tes hari H, kalian harus datang tepat waktu, soalnya tidak ada dispensasi bagi
peserta yang datang lebih dari lima menit setelah tes dimulai. Langsung
didiskualifikasi maksudnya. Pakaian yang dipakai pun bebas sopan rapi, terserah
aja. Yang penting kalian nyaman memakainya. Jadi, waktu mengerjakan tes ngga
ada yang sampai benerin kerudung, benerin sepatu, benerin jins, atau hal-hal
lainnya yang bikin kalian nggak konsen. Oya, jangan lupa juga bawa perlengkapan
tulis serta syarat-syarat yang harus dibawa seperti BPU (Bukti Pendaftaran
Ulang) dan KTP/SIM/Ijazah/SKHU/Pasport. Pakai papan jalan juga biar
ngebulatinnya pol. Soalnya kemaren aku ngerjain tesnya di gelanggang olahraga,
jadi nggak pake meja.
Setelah
melalui tes tertulis, kalian akan dibikin tegang dulu. Beberapa hari kemudian,
daftar nama yang lulus tes tertulis bakalan diumumkan. Nama-nama tersebut
bakalan mengikuti tahap selanjutnya, yaitu tes kesehatan-kebugaran serta tes
wawancara. Nah, untuk tes yang satu ini, tempat dan tanggal tesnya sudah
ditentukan oleh panitia. Kita tidak bisa minta ubah jadwal maupun lokasi
tesnya. Makanya kemaren Kak Audia sampai ninggalin ospek buat ikut tes tahap
ini. #curhat
Untuk
tes kesehatan, ini adalah tes paling mudah. Kalian datang dengan santai ke
tempat tes, pakai baju bebas dengan celana training, pokoknya pakaian yang
kalian rasa enak buat olahraga. Trus kalian dapat nomor antrian sesuai dengan
kedatangan kalian. Nanti kalian registrasi ulang dulu, baru kalian tes
kesehatan.
Waktu
tes kesehatan ini, pertama-tama kalian akan ngukur berat badan dan tinggi
badan. Lalu, kalian bakalan ngukur tensi darah serta tes keminusan mata
(disuruh nyebutin huruf yang ditunjuk sama yang ngetes dari jarak tertentu dan
dengan satu mata ditutup. Oya, bagi yang emang matanya minus, kacamatanya boleh
dipakai kok). Lalu, kalian bakalan pindah lagi ke ruangan lain buat tes buta
warna, periksa gigi, periksa telinga, pukul-pukul perut, serta pukul-pukul
lutut dengan memakai palu, hehehe. Disinilah kalian bakal tahu apakah
kalian benar-benar sehat atau tidak untuk mengikuti tes kebugaran.
Naaah,
tes kebugaran ini dibagi menjadi dua tahap:
- Keliling lapangan 12 menit. Di sini yang diukur adalah jarak yang kalian tempuh selama 12 menit.
- Shuttle Run atau lari membentuk angka 8 sebanyak tiga kali. Di sini yang dinilai adalah waktu yang kalian perlukan untuk menyelesaikan tiga kali shuttle run itu.
Karena
tes ini berhubungan dengan fisik, usahakan kalian melakukan latihan secara
rutin sebelum mengikuti tes biar waktu tes larinya jadi lebih ringan. Stamina
juga harus dijaga. Jangan sampai keseringan begadang atau gimana. Selain faktor
latihan dan penjagaan kondisi fisik, faktor keberuntungan juga berlaku di sini.
Kenapa? Soalnya yang datang duluan bisa kebagian lari jam 9-an. Cuacanya masih
enak. Beda sama yang kebagian pas siang-siang pukul 11-an pas mataharinya udah
mau di puncak. Berarti usahakan juga datang paling awal, ya! Trus buat
jaga-jaga kalau kebagian lari pas siang, mending jangan pakai baju warna hitam.
Soalnya hitam paling ampuh menyerap panas. Takutnya capek duluan gara-gara
kepanasan, hehehe.
Tes
kesehatan-kebugaran diadakan satu hari. Di hari lainnya baru kita akan
menghadapi tes wawancara. Untuk tes ini, aku rasa kalian ngga perlu datang
awal-awal banget karena ternyata urutan peserta tes serta si pewawancaranya
sudah ditentukan oleh panitia. Untuk tes wawancara, pakaian yang kalian kenakan
usahakan pakaian resmi. Kalau kemarin, sih, banyakan pakai kameja putih dipadu
dengan bawahan hitam serta diperkinclong dengan sepatu pantofel.
Aku
rasa, sumber dari segala kegagalan aku dalam mengikuti USM STAN ini adalah tes
wawancara. Setelah aku evaluasi lagi, aku ngerasa kalau aku bicara bertele-tele.
Kemudian, aku juga agak overreact dalam menjawab pertanyaan si pewawancara
sampai si bapak mungkin dalam hati bilang “Apaan sih?” Trus saking semangatnya pas
wawancara, kakiku gerak-gerak sendiri tanpa sadar (nyadarnya baru sekarang ya
ampuuun). Untuk pertanyaan yang memerlukan definisi pun aku jawab dengan
kata-kata yang kurang tertata tanpa mikir dulu sehingga hasilnya ya begitu. Aku
akui juga kalau aku kurang puas dengan performa aku pada tes ini, sampai-sampai
setelahnya aku nangis karena ngerasa kurang banget (temperamenku melankolis,
perfeksionis, jadi harap maklum yaaaa).
Jadi,
untuk tes wawancara ini usahakan untuk lebih kalem dan tenang. Nggak usah
terlalu bersemangat kayak pas tes kebugaran. Sikap duduk pun harus
diperhatikan: badan tegak, kaki diem, tangan nggak usah terlalu banyak digerakkan,
yang penting bahasa kalian meyakinkan. Mata pun lurus memandang mata si
pewawancara, tapi nggak usah nyolot juga sih.
Sebelum
wawancara, kalian nanti akan dikasih kertas yang berisi pertanyaan seputar diri
kalian. Nama, TTL, riwayat sekolah, organisasi yang pernah diikuti, les yang
pernah diikuti, hobi, prestasi, kelebihan, hal yang ingin dikembangkan, serta
latar belakang ingin masuk STAN. Pokoknya isi sejujurnya kalian, ya. FYI, yang
ngewawancarain itu adalah psikolog dan mereka juga akan merekam hasil wawancara
kita. Jadi, kalo bohong ketahuan. Selain tentang diri kalian, pewawancara juga
akan nanyain soal definisi sesuatu dalam sudut pandang kita atau bagaimana
sikap kita dalam menghadapi masalah. Kalau aku kemarin ditanyain: apa yang kamu
ketahui tentang STAN? Apa itu aturan? Apa dampak positif dan negatif
menggunakan gadget? Pernah menasehati siapa aja? Pernah dinasehati siapa aja?
Kalau kamu lulus di STAN sementara udah dapat universitas lain lebih milih apa?
Punya tips apa aja dalam memimpin?
Lulus
nggaknya kita dalam tes yang satu ini ternyata juga bergantung pada faktor
keberuntungan. Ada beberapa pewawancara yang lebih senang nanyain pertanyaan
soal diri kita dibanding dengan pertanyaan definisi seperti itu sehingga
wawancaranya juga lebih santai karena nggak banyak mikir, hehehe. Ketika kalian
emang dihadapkan pada pewawancara yang lebih kepo soal definisi, harus
benar-benar pintar membawa diri. Jadi, banyak-banyak doa aja lah kalau soal
yang ini.
Setelah
serangkaian tes ini, barulah kalian dibikin galau lagi untuk menanti pengumuman
siapa aja yang resmi jadi maba.
Berhubung
aku nggak lulus tahun ini, aku berencana buat nyoba lagi tahun depan. Semoga sistem tesnya masih seperti ini. Setidaknya aku sudah
bagi-bagi pengalaman kepada kalian agar kalian lebih siap nantinya. Jadi,
adek-adek, sampai ketemu di USM STAN depan yaaaa~ Kalau ketemu sama Kak Audia
jangan malu-malu buat nyapa yaaaa~ Kalau perlu kasih ice lemon tea atau ayam
saus melon :)
Yuk, Siap-Siap Buat USM STAN Tahun Depan!
Reviewed by Audi
on
September 08, 2013
Rating:

Thank you ka info nya, bermanfaat sekali buat bekal tahun depan kalo maun daftar di STAN.
BalasHapusAku dari SMAN Banua Kalsel ka
Halo juga ade~ iya, sama-sama :)
Hapusoooh dari SMA Banua. Kamu siapa, sih, kok di sini namanya anonymous? hehehe
Hoahh jadi makin gugup! Thanks infonya kak Audia :D
BalasHapusiyaaa sama-sama. duh baru jawab wkwk
Hapuswaah arigato infonya kak Audia :) jadi apakah tahun ini kakak ikut lagi? :)
BalasHapuscoba lagi tapi nggak lulus hehe.
Hapuspenasaran googling cerita detectitive conan malah ketemu link Pejuang STAN.
BalasHapusgimana 2014?
salam
alumni
nggak lulus lagi kak hehe. emang bukan rezeki :)
HapusKa mau nanya, kalo pas TPA ada yg ga di jawab nya (alias nol) boleh gaa ya?
BalasHapusApa 180 soal itu harus di jawab semua?
Kalo bisa nya cuma 40 soal yg di anggep bener (kita nya beneran tau jwbn nya) boleh apa ngga?
Terus kaka ikut bimbel engga?
hai nabila,
BalasHapusboleh kok ga usah jawab semuanya, soalnya kan ada nilai minusnya. yang penting yakin aja. kalau yg 40 soal aku juga kurang tau ya hehe. Kalau khusus stan aku nggak ada ikutan bimbel :)