Baru-baru ini, kalimat yang saya jadikan judul dari tulisan ini sering saya gunakan. Mungkin ini bisa jadi motto hidup saya yang baru. Saya kurang tahu apakah ada orang lain yang pernah mempopulerkannya. Kalimat tersebut begitu saja keluar dari pikiran saya. Bisa jadi sebagai jawaban atas pertanyaan: mengapa saya tidak suka belajar di sekolah/kampus, tetapi sangat bersemangat ketika mempelajari hal lain di luar dari yang diajarkan di sekolah?
Study dan learn jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia artinya akan sama, yaitu belajar. Mari kita lihat definisi dari kedua kata ini menurut Oxford Dictionary.
Ada perbedaan di kedua kata tersebut, meskipun ketika saya mengklik option "SYNONYMS" kedua kata ini saling berhubungan. Untuk kata study, kita mendapatkan apa yang disebut dengan knowledge itu melalui akademik dan buku-buku. Study itu lebih kepada pendidikan formal dan teratur. Sedangkan learn, kita tak hanya mendapatkan knowledge, tetapi juga skill. Cara-cara mendapatkannya bisa melalui study tadi, pengalaman, serta diajarkan oleh orang lain.
Dari definisi di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa study dan learn mempunyai tujuan yang sama, yakni mendapatkan pengetahuan. Perbedaannya hanya di formalitas. Jika saya interpretasikan, study itu belum tentu learn, sedangkan learn itu bisa jadi bagian dari study. Kemudian, jika study hanya berorientasi pada mendapatkan pengetahuan saja, learn lebih ke skill dan pengetahuan.
Menjelang hari Senin, 27 Juli 2015, lalu, internet diramaikan dengan meme-meme mengenai hari pertama sekolah. Sebagian dari meme tersebut merupakan ekspresi akan ketidaksukaan sang pembuat meme terhadap sekolah. Ternyata, bukan hanya saya saja yang tidak senang dengan pendidikan formal.
Ketidaksukaan terhadap sesuatu, jika sesuatu itu harus dilakukan, dapat berakibat negatif. Salah satunya adalah tujuan yang tidak tercapai. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, tujuan pendidikan di Indonesia adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Ada beberapa kasus yang perlu kita perhatikan:
Dari beberapa artikel yang saya baca, Edison, Gates, dan Zuckerberg memiliki kesamaan, yakni passion. Mereka tahu apa yang ingin mereka kejar dan mereka lebih fokus untuk mengembangkannya. Dalam mewujudkan kesuksesannya, tidak mungkin jika mereka tidak memiliki pengetahuan. Mereka juga pasti belajar. Bukan dalam bentuk study, tetapi learn.
Education gone wrong, mungkin itu yang bisa saya simpulkan. Orang mengartikan pendidikan dan edukasi sebagai formalitas belaka, bukan sebagai tempat untuk menggali pengetahuan sebanyak-banyaknya. Kata "belajar" pun negatif. Banyak yang tidak suka belajar. Hal ini karena "belajar" hanya diartikan sebagai study.
Kembali pada judul tulisan ini: studying is bored, learning is fun! Kedua kata itu sama-sama merujuk pada kata "belajar", namun learn lebih menyenangkan dan lebih melekat pada otak ketimbang study.
Hal-hal yang saya garisbawahi ketika melakukan learn:
Jadi, apakah jadinya jika value of learning dapat diterapkan dalam pendidikan formal? Mungkin Anda memiliki bayangannya.
Pondok Betung, 6 Agustus 2015
Artikel ini saya tulis karena saya sedang bosan belajar. Maksud saya, study.
Artikel ini juga diposting di Kompasiana.
http://www.kompasiana.com/audiaaa/studying-is-bored-learning-is-fun_55c3175bac92737814471a0a
Study dan learn jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia artinya akan sama, yaitu belajar. Mari kita lihat definisi dari kedua kata ini menurut Oxford Dictionary.
study /ˈstʌdi/
[MASS NOUN] The devotion of time and attention to gaining knowledge of an academic subject, especially by means of books:
the study of English
an application to continue full-time study
learn /ləːn/
Gain or acquire knowledge of or skill in (something) by study, experience, or being taught:
they’d started learning French
[WITH INFINITIVE]: she is learning to play the piano
[NO OBJECT]: we learn from experience
Ada perbedaan di kedua kata tersebut, meskipun ketika saya mengklik option "SYNONYMS" kedua kata ini saling berhubungan. Untuk kata study, kita mendapatkan apa yang disebut dengan knowledge itu melalui akademik dan buku-buku. Study itu lebih kepada pendidikan formal dan teratur. Sedangkan learn, kita tak hanya mendapatkan knowledge, tetapi juga skill. Cara-cara mendapatkannya bisa melalui study tadi, pengalaman, serta diajarkan oleh orang lain.
Dari definisi di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa study dan learn mempunyai tujuan yang sama, yakni mendapatkan pengetahuan. Perbedaannya hanya di formalitas. Jika saya interpretasikan, study itu belum tentu learn, sedangkan learn itu bisa jadi bagian dari study. Kemudian, jika study hanya berorientasi pada mendapatkan pengetahuan saja, learn lebih ke skill dan pengetahuan.
Menjelang hari Senin, 27 Juli 2015, lalu, internet diramaikan dengan meme-meme mengenai hari pertama sekolah. Sebagian dari meme tersebut merupakan ekspresi akan ketidaksukaan sang pembuat meme terhadap sekolah. Ternyata, bukan hanya saya saja yang tidak senang dengan pendidikan formal.
Ketidaksukaan terhadap sesuatu, jika sesuatu itu harus dilakukan, dapat berakibat negatif. Salah satunya adalah tujuan yang tidak tercapai. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, tujuan pendidikan di Indonesia adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Ada beberapa kasus yang perlu kita perhatikan:
- Mengapa Thomas Alva Edison mampu memiliki 1000 hak paten atas penemuannya? Padahal dia hanya mencicipi tiga bulan bangku sekolah dasar.
- Mengapa Bill Gates dapat menjadi orang terkaya di dunia dengan Microsoft-nya? Padahal dia drop out dari Harvard University.
- Mengapa Mark Zuckerberg sukses mengembangkan Facebook? Padahal dia juga drop out dari Harvard.
Dari beberapa artikel yang saya baca, Edison, Gates, dan Zuckerberg memiliki kesamaan, yakni passion. Mereka tahu apa yang ingin mereka kejar dan mereka lebih fokus untuk mengembangkannya. Dalam mewujudkan kesuksesannya, tidak mungkin jika mereka tidak memiliki pengetahuan. Mereka juga pasti belajar. Bukan dalam bentuk study, tetapi learn.
Education gone wrong, mungkin itu yang bisa saya simpulkan. Orang mengartikan pendidikan dan edukasi sebagai formalitas belaka, bukan sebagai tempat untuk menggali pengetahuan sebanyak-banyaknya. Kata "belajar" pun negatif. Banyak yang tidak suka belajar. Hal ini karena "belajar" hanya diartikan sebagai study.
Kembali pada judul tulisan ini: studying is bored, learning is fun! Kedua kata itu sama-sama merujuk pada kata "belajar", namun learn lebih menyenangkan dan lebih melekat pada otak ketimbang study.
Hal-hal yang saya garisbawahi ketika melakukan learn:
- Saya tidak memiliki jadwal khusus dalam melakukannya. Misalnya, hari ini saya belajar bahasa Korea. Besoknya mungkin saya akan belajar bahasa Mandarin. Minggu depan belum tentu saya mempelajari kedua bahasa itu.
- Saya tidak membandingkan kemampuan saya dengan orang lain. Saya hanya melihat progres yang saya lakukan. Misalnya, hari ini saya mampu menghafal lima kosakata baru bahasa Korea. Besok saya bisa menambah lima kosakata lagi. Dan jika saya bisa membuat satu kalimat panjang dalam bahasa Korea, saya sudah menganggap diri saya mengalami kemajuan.
- Saya tidak memberi skor atau nilai pada apa yang saya lakukan. Berbeda dengan pendidikan formal yang banyak mengukur hasil kerja seorang siswa dengan nilai.
- Saya mendapatkan pengetahuan dari berbagai sumber, bukan hanya buku saja.
- Saya tidak terikat aturan khusus dan mengekang dalam melakukannya.
- Jika harus ada guru, saya tidak selalu mencari yang lebih tua atau memiliki sertifikasi khusus. Teman sebaya dan adik kelas pun dapat mengajarkan saya.
- Dan yang terpenting: saya menyukai apa yang saya pelajari dan bisa belajar sesuka saya!
Jadi, apakah jadinya jika value of learning dapat diterapkan dalam pendidikan formal? Mungkin Anda memiliki bayangannya.
Pondok Betung, 6 Agustus 2015
Artikel ini saya tulis karena saya sedang bosan belajar. Maksud saya, study.
Artikel ini juga diposting di Kompasiana.
http://www.kompasiana.com/audiaaa/studying-is-bored-learning-is-fun_55c3175bac92737814471a0a
Studying is Bored, Learning is Fun!
Reviewed by Audi
on
Agustus 06, 2015
Rating:
Artikel yang menarik, jadi pengen lebih banyak learning :)
BalasHapus