Resolusi 2018: Personality Makeover

Kilas balik 2017 kayaknya nggak lengkap kalo nggak diiringi sama resolusi. Kalo aku baca lagi resolusiku tahun kemaren, masih ada yang belum terlaksana. Hiks. Katanya pengen tahun 2017 yang lebih produktif. Nyatanya nggak produktif-produktif amat, sih. Misalnya dalam resolusiku untuk menerbitkan buku. Sampai saat ini aku belum juga menerbitkan buku solo. Jumlah postingan blog tahun 2017 juga nggak sebanyak tahun 2016. Untungnya masih ada yang nawarin job, hehehehehe. 

Berhubung dikasih umur lagi sama Allah, nggak ada salahnya, lah, menyusun target lagi buat tahun ini. Kalo tahun kemaren aku pengen produktif, tahun ini aku lebih pengen membentuk personality-ku. Yap, namanya juga umur bertambah dan tuntutan menjadi dewasa semakin tinggi. Karena faktor udah jadi senior juga, sih. 

Untuk mewujudkan tahun 2018 yang semakin bermanfaat, resolusiku adalah: 

Lebih sincere ketika belajar

dreamwiththeoppa.tumblr.com

Tahun kemaren, kan, aku punya keinginan biar tambah mantap kuliah. Aku pengen banget IP-ku naik dari semester kemaren. Akhirnya emang naik, sih. Namun apa kemudian reaksiku? IP-ku emang naik tapi aku ngebanding-bandingin IP-ku juga sama yang lebih tinggi. Trus aku ter-discourage. Nah, rasa syukurnya mana? :(((

Ketika aku merenungkan lagi, rasanya tidak bijak, ya, kalo belajar hanya ngincar IP aja. Ketika IP naik, aku kira aku bakalan berseri-seri. Ternyata muram juga. Padahal kalo emang sincere dari awal, harusnya IP berapa aja bisa aku syukuri, asal tetap lulus. 

Jadi di sini aku pengen mulai mengubah niat belajarku. Belajar, ya, emang belajar. I don't really like studying tapi aku tau kalo belajar itu nggak ada ruginya sama sekali. Makanya, ikhlaskan aja waktunya kepake banyak buat belajar. 

Aku pernah mencoba menerapkan ini waktu mata kuliah Bahasa Indonesia kemaren. Kan ceritanya disuruh presentasi per individu layaknya sidang skripsi. Yang dipresentasikan adalah ppt yang sudah dibikin. Karena matkulnya terbatas 2 sks, hanya sekitar 6 orang aja yang sempat maju dari 50 orang taruna. Emang, sih, kemungkinannya dikit banget. Kalaupun aku jadi orang 'beruntung' yang maju, aku udah niat kalo nggak usah mikirin bakalan tampil perfect atau gimana, tapi anggap aja sebagai pembelajaran sebelum menghadapi sidang skripsi sebenarnya. 

Eh, ternyata aku disuruh maju! 

Dan anehnya aku nggak begitu nyesel setelah maju. Justru mood-ku bagus banget setelahnya. Aku emang nggak bagus-bagus amat saat presentasi, tapi setidaknya aku pernah ngerasain trial sidang skripsi. 

Karena itulah aku berharap mood bagus yang aku dapat setelah belajar ini bisa didapatkan pula di hari lainnya.

Lose weight! 

giphy.com

Tahun kemaren aku pengen banget nurunin berat bedan. Cuman berhasil turun 4 kg. Naah, tahun ini aku pengen nurunin lagi! Targetku, sih, mau turun 6 kg lagi. Jenis dietnya pun aku pilih yang nggak nyiksa-nyiksa amat, lah. Sekarang aku lagi nyoba intermittent fasting. Aku tau metode ini dari Om Henry Manampiring yang aku follow di Twitter. Dia berhasil menurunkan 5 kg dalam dua minggu. Metode ini mengatur jam makan. Jadi kita bisa makan selama 8 jam, kemudian 16 jam setelahnya puasa. Puasanya ini cuman boleh minum air putih atau minuman yang rendah kalori. Saat mengetik ini, aku udah seminggu menjalankan intermittent fasting dan beratku udah turun sekitar 1,5 kg. Info soal intermittent fasting bisa dibaca di sini.

Yuk, ah, semangat dietnya biar kayak Cheng Xiao!

Munculin lagi deh gambarnya

Menyelesaikan setengah dari reading list

giphy.com

Salah satu hal yang aku khawatirkan ketika aku meninggal adalah kalo aku belum bisa menyelesaikan semua bacaan yang aku punya. Aku emang lumayan lapar mata kalo liat buku. Cuman lapar matanya itu nggak diimbangi sama produtivitasku buat baca buku. Heuheu. Jadi ketika buku yang kemaren belum sempat aku baca, datang lagi buku-buku baru hasil berburu waktu sale. 

Makanya tahun ini aku pengen banget nyelesain cukup setengah aja dari daftar bacaanku. Kalo bisa e-book yang numpuk di laptop juga bisa, lah, aku selesaikan juga. 

Menyelesaikan satu pelajaran bahasa di Duolingo 

ModDroid.com

Duolingo is one of my favorite learning apps! Bagi yang tertarik buat belajar bahasa asing, harus punya aplikasi ini, deh. Tampilannya menarik, burung hantunya lucu, tapi kadang-kadang sebel juga, sih, jawaban disalahin cuman karena beda peletakan huruf doang wkwk. 

Nah, di Duolingo ini aku muraja'ah Bahasa Turki yang pernah aku pelajari waktu SMA. Rencananya pengen menyelesaikan semua level Bahasa Turki dalam satu tahun di aplikasi ini. Doakan, ya!

Lebih bisa berhemat

giphy.com

Namanya juga tinggal di kota besar. Godaan belanja makin banyak, men! Apalagi sekarang ada ojek online. Tahun 2017 ini budget banyak habis buat beli makanan. Kalo aku kira-kirain, 80% dibelanjain pake aplikasi ojol. Makanya jempol juga musti diawasi banget. 

Karena itulah di tahun ini aku pengen berusaha menekan pengeluaranku, terutama dari makanan. Kalo soal fangirling alhamdulillah udah aku kurangi. Kalo Seventeen rilis album, aku nggak beli semua versinya, kok. Pokoknya makin harus pinter ngebedain mana keinginan dan mana kebutuhan, deh. 

Lebih bisa mengendalikan mood

tenor.com

Tahun kemaren mood swing lumayan bisa ditekan. Mungkin ini juga karena faktor dapat kosan yang sangat sangat sangat sangat sangat sangat sangat kondusif! Aku kalo lagi mendapatkan perasaan negatif, aku bisa dengan nyaman berkontemplasi di kamarku without anyone noticing it. Tapi gimana kalo tiba-tiba aku nggak punya tempat senyaman ini lagi, ya? 

Karena itulah aku pengen belajar buat memegang kendali terhadap mood-ku sendiri. Harapannya semoga semakin terbiasa sehingga kalo misalkan berada di tempat lain aku masih bisa tetap mengatur mood-ku. 

Itu aja kali, ya, resolusi 2018 yang bisa aku paparkan di sini. Semoga bisa terlaksana, ya!

Punya resolusi 2018 juga? Sok atuh cerita di komen~